BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Olahraga merupakan suatu kegiatan
jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat
otot – otot tubuh. Dalam perkembangannya kegiatan ini dapat dilakukan sebagai
kegiatan yang menghibur, menyenangkan atau juga dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan prestasi. Olahraga sangat penting diketahui jenis-jenis dan
manfaatnya oleh masyarakat. Guna menciptakan atlet-atlet handal yang mampu
mengharumkan nama bangsa dan dirinya sendiri.
Pemerintah sendiri menjadikan olahraga
sebagai pendukung terwujudnya
manusia
Indonesia yang sehat. Hal tersebut terbukti dengan menempatkan olahraga sebagai
salah satu arah kebijakan pembangunan, yaitu menumbuhkan budaya olahraga guna
meningkatkan kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan
kebugaran yang cukup.
Berbagai jenis olahraga ada di dunia dan tentu saja peminatnya juga
banyak. Olahraga memang menjadi salah satu kegiatan yang wajib ada dikurikulum
sekolah. Ini membuktikan pengetahuan mengenai olahraga wajib dimiliki oleh
manusia. Masyarakat mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap perkembangan dunia
olahraga. Olahraga sudah menempati posisi yang penting dalam kehidupan sehari –
hari.
Namun peningkatan minat masyarakat
terhadap olahraga ini sendiri tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas maupun
kuantitas fasilitas olahraga. Bahkan terjadinya kecenderungan menurunnya
kualitas fasilitas olahraga karena kurangnya perawatan. Selain itu, kenyataan
di lapangan pengetahuan mengenai olahraga yang dimiliki siswa maupun masyarakat
sangat kurang. Siswa cenderung memainkannya saja tanpa memperhatikan maksud dan
teknik olahraga tersebut. Buktinya ketika saya menanyakan teknik salah satu
olahraga yaitu lari jarak jauh, kebanyakan siswa tidak bisa menjawabnya.
Dari hal tersebut siswa perlu
pengetahuan lebih jelas mengenai lari jarak jauh. Berdasarkan
paparan di atas maka saya membuat makalah yang berjudul “Lari Jarak Jauh”,
sebagai acuan dan solusi untuk menambah wawasan siswa maupun masyarakat umum
mengenai olahraga lari jarak jauh.
1.1
Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang tersebut, dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut
:
1. Bagaimana
sejarah dan pengertian olahraga lari jarak jauh?
2. Bagaimana
strategi atau teknik olahraga lari jarak jauh?
3. Bagaimana
lintasan dari olahraga lari jarak jauh?
4. Bagaimana
Peralatan atau Perlengkapan olahraga lari jarak jauh?
1.2
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui sejarah dan pengeretian olahraga lari jarak jauh.
2. Untuk
mengetahui strategi atau teknik lari jarak jauh.
3. Untuk
mengetahui lintasan olahraga lari jarak jauh.
4. Untuk
mengetahui peralatan atau perlengkapan olahraga lari jarak jauh.
1.3
Manfaat
Penulisan
Adapun
manfaat dari penulisan yang saya lakukan yaitu sebagai berikut:
1. Bagi
siswa, makalah ini dapat dijadikan sumber untuk menambah pengetahuan tentang
olahraga lari jarak jauh.
2. Bagi
guru, makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam memberikan pengajaran
kepada siswa.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah
dan Pengertian Olahraga Lari Jarak Jauh
Sejarah Lari Jarak Jauh (Marathon)
Nama Marathon berasal dari legenda
Pheidippides, seorang utusan Yunani. Legenda menyatakan bahwa ia dikirim dari
medan perang dari Marathon ke Athena untuk mengumumkan bahwa bangsa Persia
telah dikalahkan pada Pertempuran Marathon (di mana ia baru saja berjuang),
yang terjadi pada bulan Agustus atau September, 490 SM. Dikatakan bahwa ia
berlari jarak seluruh tanpa berhenti dan meledak dalam sidang, berseru "Νενικήκαμεν" (Nenikékamen,
“Kami telah menang”.) sebelum runtuh dan mati. Legenda yang menyebutkan pelari
dari Marathon ke Athena pertama kali muncul di Plutarch On the Glory Athena
pada abad 1 Masehi yang mengutip dari pekerjaan Heraclides Ponticus hilang,
memberikan nama pelari sebagai salah Thersipus dari Erchius atau Eucles. Lucian
dari Samosata (2 abad Masehi) juga memberikan cerita tetapi nama-nama
Philippides runner (tidak Pheidippides).
Ada perdebatan tentang keakuratan
sejarah dari legenda ini Herodotus sejarawan Yunani, sumber utama untuk Perang
Yunani-Persia,. Menyebutkan Pheidippides sebagai utusan yang berlari dari
Athena ke Sparta untuk meminta bantuan, dan kemudian berlari kembali, yang
berjarak lebih dari 240 kilometer (150 mil) sekali jalan. Dalam beberapa naskah
Herodotus nama runner antara Athena dan Sparta diberikan sebagai Philippides. Herodotus
tidak menyebutkan seorang utusan yang dikirim dari Marathon ke Athena, dan
menceritakan bahwa bagian utama dari tentara Athena, karena telah berjuang dan
memenangkan pertempuran melelahkan, dan takut serangan angkatan laut dengan
armada Persia melawan Athena dipertahankan, berjalan cepat kembali dari
pertempuran ke Athena, tiba pada hari yang sama.
Pada 1879, Robert Browning menulis
Pheidippides puisi. puisi Browning, cerita komposit-nya, menjadi bagian dari
budaya akhir abad ke-19 yang populer dan diterima sebagai legenda bersejarah. Beberapa Versi Sejarah Marathon
Versi I
Versi I
Legenda kuno mengatakan bahwa saat
itu seorang serdadu Yunani PHEIDIPPIDES berlari dari Marathon ke Athena untuk
mengabarkan kepada warganya bahwa mereka telah mengalahkan pasukan Persia dalam
peperangan Marathon pada tahun 490 SM. Pheidippiddes berlari tanpa henti selama
26 mil atau 42.195km setelah mengabarkan kemenangannya, kemudian ia pun tewas
karena keletihan. Sebagai peringatan akan peristiwa tersebut sejak 1896, pesta
olah raga Olympic memasukkan lomba lari jauh ini dalam setiap even olahraga
mereka. Hal ini untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si
pembawa pesan maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang
menjadi olah raga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang
Versi II
Perang Marathon terjadi pada 490SM
saat tentara Darius I dengan kekuatan tentara yang besar berhadapan dengan
tentara Athena yang jauh kalah banyak. Namun pemimpin Atena yang bernama
Miltiades mampu mengembangkan strategi perang kilatnya. Dikabarkan 6400 tentara
Persia tewas sementara kerugian jiwa dipihak tentara Atena hanya 192 tentara.
Versi III
Versi lain mengatakan bahwa
PHEIDIPPIDES sebetulnya dikirim ke Sparta untuk minta bantuan dengan berlari
selama dua hari untuk menempuh jarak 240km. Sayangnya sesampainya di sana,
orang Sparta tidak bersedia memberikan bantuan tentara sehingga serdadu Yunani
harus bertarung dengan dibantu oleh Platea.
Versi IV
Versi IV
Cabang olah raga lari marathon
pertama kali dilombakan dalam olimpiade yang diadakan di kota Athena
dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba berikutnya dimenangkan oleh Philippides.
Setelah mengalami berbagai event dan waktu, lomba ini berubah menjadi Olimpiade
dan pada periode selanjutnya mendapat julukan olimpiade modern.
Pengertian Lari Jarak Jauh
Lari jarak jauh (Marathon) adalah cabang atletik yaitu
lari jarak jauh sepanjang 42,195 meter (26 mil dan 385 yard). Lari jarak jauh
(Marathon) merupakan cabang atletik tertua dalam sejarah Olimpiade kuno. Acara
lari jarak jauh (Marathon) dimulai pada
tahun 490 SM, ketika seorang prajurit Yunani berlari membawa berita kemenangan
dari peperangan Marathon ke Athena, yang mana jaraknya sejauh 26 mil, yaitu
bersamaan 41.8 kilometer.
2.2
Teknik
atau Strategi Olahraga Lari Jarak Jauh
Dalam
olahraga lari jarak jauh diperlukan beberapa teknik dasar yang
akan membantu
kesempurnaan dalam berlari. Teknik tersebut adalah sebagai berikut:
2.2.1
Teknik dasar lari
Gambar 1 : Teknik dasar lari
|
Melakukan teknik dasar
lari, dapat dilakukan sebagai berikut :
1.
Tahap
1. Berlari pada garis lurus melewati tanda titik-titik untuk mengatur lebar
langkah lari jarak jauh : Lakukan teknik dasr lari dengan mengitari lapangan
basket/voli/sepak bola atau yang lainnya. Dilakukan ± 1— 2 menit. Dilakukan
secara perorangan, berpasangan atau kelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.
2.
Tahap
2. Berlari berkelompok 4 — 7 orang dalam satu formasi berbanjar:Pelari yang
paling depan memberikan aba-aba "ya" dan pelari yang berada di
belakang berlari ke depan melewati samping formasi barisan dengan teknik dasar
lari jarak jauh, dan seterusnya. Dilakukan ± 2 — 3 menit, untuk menanamkan
nilai-nilai kerjasama, keberanian,
sportivitas.
3.
Tahap
3. Berlari berkelompok 4 — 7 orang dalam satu formasi berbanjar menggunakan
tongkat estafet. Salah seorang mengoper tongkat ke belakang dengan cara
dijulurkan ke belakang. Orang yang berada di belakang mengambilnya, dan yang
terakhir menerima tongkat berlari ke barisan depan sambil membawa tongkat, dan
kembali memberikan pada yang di belakangnya. Lakukan latihan ini selama ± 2 — 3
menit , untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama,
keberanian, sportivitas.
2.2.2
Teknik dasar start berdiri
Teknik
dasar start berdiri dapat dilakukan sebagai berikut:
Persiapan
|
Gambar 2 : Tahap persiapan lari
|
1.
Tahap I.
Persiapan untuk melakukan start menggunakan hitungan satu (1). Berdiri sikap
melangkah menghadap arah gerakan. Kedua lutut direndahkan dan pandangan ke
depan.
Bersedia
|
2.
Tahap II.
Memindahkan berat badan pada kaki depan pada hitungan 2 (dua). Berat badan
dibawa ke depan, kedua lengan siap seperti gerakan berlari.
Gambar
3 : Tahap Bersedia
|
3.
Tahap III.
Mengayun kaki belakang ke depan dan menolakkan kaki depan, pada hitungan III
(tiga).Ayunkan kaki belakang ke depan dengan lutut tertekuk dan kaki depan
menolak ke tanah.
Gambar 4 : Start
|
2.2.3
Teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish
1.
Gambar 5 : Lari dengan start berdiri
|
v Berdiri menghadap arah
gerakan.
v Saat aba-aba "hop"
lari ke depan bersamaan kedua lengan diayun ke depan dan salah satu kaki
dilangkahkan ke depan.
2.
Gambar 6: Start dari posisi melangkah
|
v Pada aba-aba "hop" langkahkan kaki belakang ke
depan dilanjutkan berlari ke arah garis di hadapan, hingga melewatinya (finish).
v Latihan dilakukan secara
berkelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.
v Orang yang sudah
melakukan kembali ke barisan belakang.
3.
Tahap III, melakukan koordinasi teknik
dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish diawali dengan gerakan lari
:
v
Gambar
7: Start dengan posisi
gerakan
|
v Saat aba-aba
"hop" lari ke depan bersamaan kedua lengan diayun ke depan dan salah
satu kaki dilangkahkan ke depan.
v Latihan dilakukan secara
perorangan atau berkelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas
2.2.4
Teknik
Pernapasan ketika
Lari Jarak Jauh
Ketika berlari
maka secara alami seorang akan kehabisan napas, karena oto-otot membutuhkan
oksigen lebih banyak saat melakukan aktivitas fisik. Selain itu paru-paru juga
bekerja lebih keras untuk menyerap oksigen dari udara. Memiliki pola pernapasan
yang efisien saat berlari akan membuat seorang lebih efisien dalam mendapatkan
oksigen ke otot, sehingga meningkatkan daya tahan dan bisa berlari lebih jauh
dan lebih nyaman.
Berikut
langkah-langkah berikut untuk membantu mengembangkan pola pernapasan ketika
berlari yaitu:
1.
Bernapas dari mulut
Menggunakan mulut untuk
bernapas memungkinkan lebih banyak oksigen yang masuk dan karbon dioksida yang
keluar dibandingkan dari hidung. Jika bernapas menggunakan hidung, otot wajah
akan terlihat mengencang dan tegang. Sedangkan napas melalui mulut ketika berlari
akan mendorong otot-otot wajah untuk rileks, sehingga menciptakan ketenangan
dan lebih santai. Jika sudah merasakan kehabisan napas maka perlambat sedikit
larinya.
2. Sering
gunakan pernapasan perut
Bernapaslah dari perut
atau diafragma dan jangan bernapas dengan dada. Cara melatihnya dengan
berbaring terlentang dan lihat gerakan perut saat bernapas. Jika seorang
bernapas dengan benar, maka perut naik dan dada turun setiap napas, sementara
daa kurang bergerak. Lakukan teknik ini saat berlari.
3. Mengambil
napas pendek dan dangkal
Menarik napas terlalu panjang dan dalam bisa membuat
seseorang tidak mampu berlari jauh atau lama, untuk itu bernapaslah pendek
secara dangkal sehingga lebih mudah mengatur napas.
4. Lakukan
napas dengan berirama
Hal utama yang perlu
diingat adalah sebaiknya menarik dan mengeluarkan napas secara konsisten atau
berirama, terlepas dari seberapa cepat seseorang berlari.
5. Dengarkan
napas
Gunakan telinga untuk
mengontrol pernapasan. Jika mendengar napas mulai terengah-engah maka kurangi kecepatan
berlari, jika sudah mulai stabil bisa secara perlahan ditingkatkan
kecepatannya.
Bernapas
sangat penting untuk sang pelari jarak jauh, yang dibutuhkan saat pelari jarak
jauh adalah bertahan tetap berlari dan kecepatan bukan hal yang utama.
2.3
Lintasan Lari Jarak Jauh
Gambar
8: Skema lintasan lari jarak jauh
|
Peraturanyang
Harus Dipenuhi adalah sebagai berikut:
1.
Peraturan yang lintasannya
alam
Jalur perlombaan:
a.
Jika jalur yang akan ditempuh pelari merupakan alam
terbuka atau ladang, harus diperhatikan dan dijaga supaya tak ada lintasan yang
memungkinkan sang atlit bisa memotong jalan.
b.
Ketika membuat zona lintasan, seyogyanya harus menghindari
area yang bisa membahayakan si atlit seperti jurang terjal, semak belukar yang
banyak bintang buas, dsb.
c.
Pasanglah tanda penunjuk arah untuk dijadikan pemandu
bagi para atlit, dan di kiri dan kanan dibuatkan pembatas lintasan.
d.
Sebelum melakukan start, jalur perlombaan tersebut
harus diumumkan terlebih dahulu kepada para peserta lomba supaya mereka bisa
mendapatkan gambaran area yang akan mereka lalui. Jika lintasan dibuat elips
atau lingkaran, dianjurkan dalam satu kali putaran tidak kurang dari 2.200
meter.
Asosiasi olahraga lari jarak jauh
(IAAF) membagai perlombaan dalam kategori umur sebagai berikut:
·
Pemula untuk usia antara 13-14 tahun.
·
Junior III untuk rentang usia antara 15-18 tahun.
·
Junior II untuk rentang usia antara 17-18 tahun.
·
Junior I untuk rentang usia dibawah 20 tahun.
·
Veteran puteri untuk usia diatas 35 tahun.
·
Veteran putera untuk rentang usia diatas 40 tahun.
Jarak lomba ditentukan sebagai berikut:
- Untuk jarak 4 km diperuntukkan bagi atlit puteri yunior.
- Untuk jarak 8 km diperuntukkan bagi atlit putera yunior.
- Untuk jarak 6 km diperuntukkan bagi atlit puteri dewasa.
- Untuk jarak 12 km diperuntukkan bagi atlit putera dewasa.
Juri akan menentukan pemenangnya sebagai berikut:
- Untuk peserta perorangan, maka atlit yang memiliki catatan waktu yang terendah akan dinobatkan sebagai pemenang.
- Untuk peserta beregu/ kelompok, hitungan waktu akan dijumlahkan dan pemenang akan diambil dari kelompok peserta yang memiliki pasangan waktu terendah.
2.
Lintasan di jalan raya
Jarak yang sudah ditetapkan dalam aturan internasional
adalah sebagai berikut:
- Kelas pertama: 15 km, 20 km, 21, 100 km (setengah jarak marathon)
- Kelas kedua: 25 km, 30 km, 42,195 km.
Untuk kelompok beregu jarak tempuh
dapat diatur sebagai berikut: pelari pertama dengan jarak tempuh 5 km, kedua
dengan jarak tempuh 10 km, begitu selanjutnya sampai yang terakhir dengan jarak
tempuh 7,195 km.
2.4
Peralatan atau Perlengkapan Lari Jarak Jauh
Dalam lari
jarak jauh dibutuhkan sarana dan prasarana, yakni sebagai berikut :
a.
Pistol start
b.
Start block (blok awal)
yang dapat disetel (tanpa per).
c.
Tiang finish 2 buah,
tinggi 1,37m, lebar 8cm, tebal 2cm.
d.
Pita finish dipasang
setinggi 1,22m.
e.
Kursi finish dengan 8
tangga untuk timers (pencatat waktu).
f.
Stopwatch 24 buah untuk
pelari.
g.
Camera finish (alat
foto finish).
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami peroleh dari penulisan
makalah ini adalah sebagai beikut:
1.
Sejarah
lari jarak jauh
Nama
Marathon berasal dari legenda Pheidippides, seorang utusan Yunani. Legenda
menyatakan bahwa ia dikirim dari medan perang dari Marathon ke Athena untuk
mengumumkan bahwa bangsa Persia telah dikalahkan pada Pertempuran Marathon (di
mana ia baru saja berjuang), yang terjadi pada bulan Agustus atau September,
490 SM.
Pengertian Lari Jarak Jauh
Lari jarak
jauh (Marathon) adalah cabang atletik yaitu lari jarak jauh sepanjang 42,195
meter (26 mil dan 385 yard). Lari jarak jauh (Marathon) merupakan cabang
atletik tertua dalam sejarah Olimpiade kuno
2.
Teknik dasar lari jarak
jauh yaitu:
Ø Teknik
dasar lari
Ø Teknik
dasar start berdiri
Ø Teknik
dasar strat, lari dan finish dengan
gerakan finish
Ø Langkah-langkah
untuk membantu mengembangkan pola pernapasan ketika berlari yaitu:
o bernapas
dari mulut
o sering
gunakan pernapasan perut
o mengambil
napas pendek dan dangkal
o lakukan
napas dengan berirama
o dan
dengarkan napas
3.
Lintasan lari jarak jauh dilakukan dalam suatu
lintasan khusus dengan jarak 5000-10.000 meter. Lebarnya langkah dan kecepatan
(speed) dalam berlari menjadi faktor memenangkann pertandingan. Lintasan lari jarak jauh ada 2,
yakni lintasan alam dan lintasan jalan raya.
4.
Dalam lari jarak jauh
dibutuhkan sarana dan prasarana, yakni sebagai berikut :
a.
Pistol start
b.
Start block (blok awal)
yang dapat disetel (tanpa per).
c.
Tiang finish 2 buah,
tinggi 1,37m, lebar 8cm, tebal 2cm.
d.
Pita finish dipasang
setinggi 1,22m.
e.
Kursi finish dengan 8
tangga untuk timers (pencatat waktu).
f.
Stopwatch 24 buah untuk
pelari.
g.
Camera finish (alat
foto finish).
3.2
Saran
1.
Olahraga sangat penting bagi kesehatan, bagi pembaca
diharapkan memahami teknik olahraga lari jarak jauh untuk menghindari cidera
dan sebagainya sehingga manfaat olahraga dapat dirasakan.
2.
Untuk Dinas pendidikan dan olahraga agar menyediakan
peralatan dan arena yang memadai sehingga bakat-bakat siswa dapat tersalurkan.
3. Untuk pembina agar
memperhatikan teknik agar tidak salah memberikan ilmu ke siswanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Teknik Bermain. 2012. Lari Maraton | Lari Jarak Jauh | Sejarah Maraton. http://teknikbermain.blogspot.com/2012/05/lari-maraton-lari-jarak-jauh-sejarah.html. 20 Maret 2013.
Yanti.r. 2012. Latar
Belakang Olahraga. http://eprints.undip.ac.id/1314/2/YANTI_RAMADANI.pdf. 20 Maret 2013.
Beritaku Dunia Dalam Berita. 2011. Lari Jarak Jauh http://jembenkpoenja.blogspot.com/2011/03/lari-jarak-jauh.html. 21 Maret 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar